TATA
TERTIB TOURING
Dalam kegiatan perjalanan bersama
dengan sepeda motor untuk menempuh jarak yang cukup jauh, ada beberapa hal yang
paling tidak harus diketahui oleh seluruh peserta touring. Hal tersebut
mencakup:
1. Datang On Time, Datang sesuai dengan jadwal yang ditentukan, minimal satu
jam sebelum berangkat untuk istirahat, persiapan dan briefing.
2. Menempatkan para pemula di barisan depan, dan peserta yang berboncengan.
3. Wajib mengenali peserta lainnya terutama di depan dan belakang kita berikut
petugas rombongan.
4. Hafalkan rute atau peta serta pemberhentian yang telah dijadwalkan.
5. Tidak dalam pengaruh alkohol, obat-obatan terlarang yang dapat membahayakan
keselamatan diri sendiri dan orang lain.
6. Konvoi selalu diusahakan di jalur kiri jalan.
7. Kecepatan disesuaikan dengan kondisi jalan (maksimal 80 kpj di luar kota,
dan 60 kpj dalam kota).
8. Mengikuti semua perintah petugas yang bertugas baik lisan maupun dalam
bentuk kode isyarat.
9. Tidak turut mengatur perjalanan touring kecuali petugas.
10. Dilarang mengintimidasi pengguna jalan lain (memukul, menendang, meludahi,
atau bentuk lainnya).
11. Memberikan kesempatan kepada pengendara lain yang secara terpaksa karena
kondisi lalu lintas harus masuk dalam barisan konvoi.
12. Tidak menggunakan klakson dan sirine secara berlebihan terutama pada saat
kondisi macet, kecuali kondisi emergency.
13. Memberikan salam penghormatan kepada petugas polisi, atau pengendara lain
dengan mengacungkan ibu jari.
14. Memberikan isyarat yang sopan saat meminta jalan kepada pengguna jalan
lainnya, dan mengucapkan terima kasih dengan mengacungkan ibu jari.
15. Patuhi aturan lalu lintas, Tetap menjaga aturan berlalu lintas yang baik.
Jangan mentang-mentang rombongan banyak lalu melanggar rambu rambu lalu lintas
dengan seenaknya, seperti terobos lampu merah, selip kiri selip kanan tanpa
sein, berjalan berjejer dengan menghambat laju kendaraan dibelakangnya, dan
jangan buang sampah seenaknya....
Jika road captain terkena lampu merah sebaiknya berhenti, meski kita rombongan
banyak dan ada surat jalan, polisi tidak suka kalau kita terobos lampu merah.
Kecuali kalau road captain pas lampu hijau kemudian pas tengah rombongan
tiba-tiba merah, agar tidak terputus bisa lanjut terus asal dijaga oleh
blocker. Jadi ketika lampu lalu lintas, meski hijau blocker tetap harus siap
menjaga rombongan kalau-kalau lampu merah menyala di tengah rombongan.
16. Nyalakan lampu utama dan hazard, meskipun jalan di siang hari, nyalakan
semua lampu utama kendaraan agar kendaran lain yang di depan atau dari arah
berlawanan dapat dengan cepat mengetahui keberadaan motor kita. Juga nyalakan
hazard bagi yang sudah pasang. Untuk yang gak ada hazard, pasang sen kanan. Sen
dan hazard dinyalakan terus sepanjang perjalanan. Kalau mau diistirahatkan gunakan
waktu ketika berhenti atau lampu merah. Karena itu kondisi aki harus
diperhatikan sebelum berangkat, cek kondisi setrum dan airnya jangan sampai
kurang
17. Jangan saling menyalip kawan di depannya kecuali diperintah petugas.
Touring bukan untuk saling menyalip, bukan balapan!, tapi kerapihan, ketertiban
berkendara, dan kebersamaan.
Bukan dilihat siapa yang sampai duluan, tapi bagaimana agar semuanya dapat
selamat sampai tujuan.
18. Jaga jarak aman antar kendaraan, posisi motor dengan yang depan agak bersilangan
(zig-zag), sehingga bisa mengantisipasi bila motor/kendaraan didepan tiba tiba
melakukan manuver/rem mendadak.
19. Selalu waspada dalam berkendara. Bila ngantuk berat, terjadi masalah, atau
ada kerusakan motor segera beritahu petugas dengan keluar dari barisan sambil
mengacungkan tangan dan membunyikan klakson panjang.
KODE ISYARAT DALAM TOURING
Kode Isyarat wajib di kuasai Road Captain (RC) dan Vojrider (VJ) dan dapat di
mengerti oleh peserta rombongan touring.
Kemudian kode isyarat yang diberikan oleh RC/VJ harus di
ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor 2 & terus ke
belakang.
Pada prakteknya beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini
karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas,
klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.
Kode-kode tersebut diantaranya :
1. START MESIN
RC/VJ memberikan isyarat 'hidupkan mesin' dengan tangan kanan keatas sambil
memainkan jari telunjuk tangan kanan.
Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari Sweeper
(SW) yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, RC memberikan acungan
jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya 'ready to
go.'
2. BELOK KIRI, BELOK KANAN, MAJU TERUS dan
BERBALIK ARAH
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengayunkan
lengan ke arah kiri dengan telapak tangan terbuka dan jari-jemari rapat,
berarti rombongan bersiap BELOK KIRI.
Jika lengan kiri di ayunkan ke arah kanan, berarti bersiap BELOK KANAN.
Dan jika lengan kiri di ayunkan ke arah depan, berarti rombongan dapat jalan
terus dengan mengambil arah ke depan atau MAJU TERUS.
Jika RC/VJ mengangkat lengan kiri dan mengacungkan 1 jari kemudian membentuk
lingkaran, berarti rombongan harus berputar atau BERBALIK ARAH.
3. JALANAN BERBAHAYA
Jalanan berbahaya ini bisa jalan berlubang, tidak rata, banyak pasir/kerikil,
polisi tidur, berair dan lainnya.
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara menurunkan kaki kiri, berarti jalanan ada
masalah di sebelah kiri.
Jika kaki kanan yang di turunkan, berarti jalanan ada masalah di sebelah kanan.
Dan jika kedua kaki diturunkan, berarti jalanan tersebut ada masalah sebaiknya
turunin kecepatan dan berhati-hati.
4. MENGURANGI dan MENAMBAH KECEPATAN
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara membuka telapak tangan kiri kemudian di
gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang dan perlahan, berarti rombongan
harus MENGURANGI KECEPATANnya.
Jika RC/VJ memberikan isyarat dengan cara membuka telapak tangan kiri kemudian
di gerakan ke depan secara berulang, berarti rombongan harus MENAMBAH
KECEPATANnya.
Kedua isyarat ini harus mempertimbangkan kondisi jalan.
5. BUAT FORMASI BARISAN
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengacungkan 1
jari, berarti formasi di buat satu barisan di mulai dari Road Captain sampai
barisan paling belakang (Sweeper).
Jika RC/VJ mengacungkan 2 jari, berarti formasi di buat 2 barisan, dengan
formasi zig-zag.
Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi 2 dengan syarat kondisi jalan
sepi dan formasi memang layak untuk
berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya
RC/VJ memberikan isyarat satu baris.
6. MEMPERJAUH JARAK ANTAR PESERTA
RC/VJ/SW memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dengan jari
terkepal kecuali ibu jari dan kelingking, berarti menandakan untuk MEMPERJAUH
JARAK ANTAR PESERTA rombongan khususnya peserta yang berdempetan.
7. RC MEMBUTUHKAN BANTUAN SWEEPER
RC memberikan isyarat dengan cara menepuk helm bagian kanan dengan tangan kanan
2 kali, berarti RC MEMBUTUHKAN BANTUAN DARI SWEEPER.
8. ISI BENSIN
RC/VJ memberikan kode isyarat tangan kiri menunjuk ke arah tangki bensin,
berarti waktunya ISI BENSIN. Pada saat isi bensin isilah bensin full tangki.
9. PESERTA ADA MASALAH
Salah satu peserta ada yang membunyikan klakson secara panjang tanpa jeda,
berarti peserta tersebut mengalami masalah. SW harus langsung memberi tahu RC
supaya memberhentikan rombongan.
10. MENGHORMATI PENGGUNA JALAN LAIN
Semua peserta tanpa ada isyarat dari RC bisa Mengacungkan ibu jari, tanda bahwa
kita MENGHORMATI PENGGUNA JALAN LAIN.
11. STOP/BERHENTI
RC/VJ memberikan isyarat dengan cara mengangkat tangan kiri dan mengepalkan
jari tangan menandakan agar rombongan memperlambat laju kendaraan untuk
STOP/BERHENTI.
12. RAPIHKAN KENDARAAN dan MATIKAN MESIN di
TEMPAT PARKIR
RC memberikan isyarat dengan cara mengangkat ibu jari dan telunjuk, berarti
peserta harus RAPIHKAN KENDARAANnya di tempat parkir.
jika RC memberikan isyarat dengan cara mengangkat telunjuk dan menggerakannya
seperti memotong leher, berarti peserta mengharuskan MEMATIKAN MESINnya.
Catatan Penting
* Pemberian isyarat harus memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pengendara
lain sehingga tidak terjadi kecelakaan dikarenakan usaha memberikan/meneruskan
isyarat.
* Pemberian isyarat dilakukan tanpa menimbulkan kesan arogansi dan
mengintimidasi pengguna jalan lain. Misalnya : menunjuk pengendara lain agar
menyingkir, berdiri diatas motor sambil memberi isyarat pengendara dari arah
berlawanan untuk menyingkir, mengangkat kaki seolah-olah ingin menendang
pengguna jalan lain, memberikan isyarat yang mengagetkan pengguna jalan lain,
dst.
Seluruh keterangan Tata Tertib dan Kode Isyarat
Dalam Touring yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal
yang baku. Sebenarnya masih banyak lagi mekanisme touring, maupun
isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama
club/grup. Semua mekanisme touring dan kode isyarat tetap disesuaikan dengan
kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun club motor yang
bersangkutan.
Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun
selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan
Monday, 8 December 2014
TATA TERTIB TOURING
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment