BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat
penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi
perusahaan, Sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem
informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan. Menurut Widjajanto (2002: 14), akuntansi sebagai
suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun,
memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi. Disamping
itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi
pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan
laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan berbagai pihak.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54) adalah untuk menyediakan suatu informasi yang
relevan terhadap pihak0pihak lura seperti pemegang saham, kreditur, maupun
pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik,
seperti neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal.
Maka sistem informasi akuntansi dapat diproses
baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin
pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer. Pada dasarnya perusahaan dapat
mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan
tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem
memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem,
sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan
cepat dan tepat
waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan
komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan
bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih
baik dilakukan oleh mesin.
Apotek
Watampone sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai
macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang
mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Agar mampu melaksanakan fungsi
tersebut, Apotek harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta
sumber daya manusia yang profesional. Dengan adanya informasi yang relevan dan
akurat diharapkan manajemen Apotek dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang
timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Apotek
Watampone telah menggunakan komputer pada sistem informasi akuntansi keuangannya
sejak Tahun 2010, hanya saja penggunaan komputer tersebut terbatas pada
pembuatan laporan keuangan saja, sedang penanganan proses dilakukan dengan cara
manual. Apotek Watampone mengoperasikan komputer tidak lebih dari mesin ketik
dan alat untuk menghitung yang lebih canggih, bukan sebagai alat bantu dalam
pengambilan keputusan. Apotek Watampone banyak melakukan pencatatan dan
pemrosesan transaksi Akuntansi dalam setiap hari, sehingga sangat memungkinkan
terjadinya salah hitung atau salah tulis dan membutuhkan waktu yang relatif
lama jika dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi yang dihasilkan
menjadi kurang akurat dan berkualitas sehingga tidak dapat berfungsi sebagai
alat bantu dalam pengambilan keputusan. Melihat arti penting dari penyediaan
informasi Akuntansi keuangan bagi manajemen Apotek Watampone dalam pengambilan keputusan, dimana untuk
pengambilan keputusan dibutuhkan penyajian informasi yang tepat waktu, akurat,
dan berkualitas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul: “Analisis
penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam pengambilan
keputusan pada Apotek Watampone”.
B.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Studi Lapangan ini
dilaksanakan padahari Senin tanggal 20 Januari 2014 dan tempat pelaksanaan di Apotek
Watampone dengan Alamat Jl. Jend. Ahmad Yani No. 5.A Watampone 92713 Telp.
21301.
C.
Maksud dan Tujuan
1.
Maksud
Adapun Maksud Studi Lapangan :
a)
Agar mahasiswa/mahasiswi STIE-YAPI Bone
dapat mengetahui secara langsung sistem informasi akuntansi yang digunakan
dalam suatu perusahaan atau instansi.
b)
Agar mahasiswa/mahasiswi STIE-YAPI Bone
dapat menerapkan, melihat, mengamati, dan membandingkan teori yang dipelajari
selama belajar dengan praktek yang terjadi selama Studi Lapangan di suatu
perusahaan atau instansi.
2.
Tujuan
Tujuan dari Pelaksanaan Studi Lapangan :
a)
Untuk mempersiapkan mahasiswa/mahasiswi
STIE-YAPI Bone menjadi tenaga kerja (SDM) yang siap pakai dalam dunia usaha.
b)
Untuk menguji kemampuan dan keterampilan
yang diperoleh/dipelajari di kampus di suatu perusahaan.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah pokok
dalam penelitian ini adalah :
1.
Bagaimanakah penerapan sistem informasi
akuntansi yang di gunakan pada Apotek Watampone apakah sudah berbasis komputer
atau belum ?
2.
Apakah di Apotek Watampone telah
menggunakan sistem informasi akuntansi yang baik berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem informasi akuntansi menurut
Bodnar (2004 : 1) adalah “An accounting information sistem is a
collection of resource, such as people and equipment, designed to transform
financial and other data into information”.
Pengertian Sistem informasi akuntansi menurut
Barry E.Chusing dalam Midjan
dan Susanto (2001 : 30) adalah
“Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber daya manusia dan modal
dalam suatu organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang
diperoleh dari pengumpulan dan pemprosesan data”.
Widjajanto (2001 : 41) menyatakan bahwa Sistem
informasi akuntansi adalah “Susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta
alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara
erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi
yang dibutuhkan manajemen”
Berdasarkan teori di atas maka dapat
disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi di nyatakankan untuk menyajikan
informasi keuangan yang dibutuhkan pihak manajemen, yang diperoleh dari hasil
penelitian Sistem informasi akuntansi sehingga dapat dijadikan sebagai dasar
bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.
Fungsi penting yang dibentuk sistem
informasi akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
-
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang
aktivitas dan transaksi.
-
Memproses data menjadi informasi yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
-
Melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi.
Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan
dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemprosesan transaksi
keuangan. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
-
Sistem pemprosesan transaksi
Mendukung proses operasi bisnis harian.
-
Sistem buku besar/pelaporan keuangan
-
Sistem Penutupan dan pembalikan.
Merupakan pembalikan dan penutupan dari
laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus
kas, pengembalian pajak.
.
B.
Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut
Barry E.Chusing yang dialih bahasakan
oleh Kosasih (2007 : 24) adalah
sebagai berikut :
a.
Sumber daya manusia
b.
Peralatan
c.
Formulir
d.
Catatan
e.
Prosedur
f.
Laporan
C. Komponen Sistem
Informasi Akuntansi
Adapun komponen sistem akuntansi adalah :
1.
Manusia adalah pelaku yang menjalankan
sistem
2.
Transaksi merupakan objek dari sistem
informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses sehingga menghasilkan
informasi
3.
Prosedur adalah langkah-langkah yang
harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
4.
Dokumen yaitu berupa formulir yang
digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi
5. Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan
pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.
D.
Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIM) adalah
subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi keuangan, dan informasi
lain atas transaksi akuntansi. Enterprise
Resource Planning (ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang
mengintegrasikan semua aspek proses bisnis perusahaan. Penggunaan sistem
informasi akuntansi (SIA), yaitu :
1. Membuat Laporan Eksternal
Laporan ini mencakup laporan keuangan,
seperti pajak dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang
mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
2. Mendukung Aktivitas Rutin
Sistem SIA digunakan untuk menangani
aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan.
3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan untuk mendukung
pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat pada suatu
organisasi.
4. Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi diperlukan untuk
aktivitas perencanaan dan pengendalian.
5. Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal (internal
control) mencangkup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem
informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian
atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.
E.
Aplikasi Peranti Lunak Akuntansi
Aplikasi (application) adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi
keperluan-keperluan tertentu. Interaksi antara sistem informasi
akuntansi dan seorang pengguna terdiri atas :
1.
Pencatatan kejadian
2.
Pengentrian informasi tentang pemasok,
pelanggan, karyawan, dan produk
3.
Pencetakan dokumen
4.
Pencetakan laporan
5.
Pelaksanaan permintaan informasi khusus
untuk suatu maksud.
F.
Peran Akuntan Dalam Hubungannya Dengan SIA
International Federation of Accountants
(IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11, “Teknologi informasi didalam
kurikulum akuntansi,” yang mengidentifikasi 4 peran dimana akuntan menggunakan
teknologi informasi, diantaranya :
1.
Pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan
menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya
(menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dll).
2.
Manajer
Manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu
suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
3.
Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi
dibanyak bidang, termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan,
akuntansi internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensik.
4.
Evaluator
Akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung
pada sistem informasi akuntansi. Disini, akan dilihat akuntan sebagai seorang :
1.
Auditor Internal
Auditor internal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu
organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara
efisien dan efektif.
2. Auditor Eksternal
Perusahaan membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit
laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambahkan
kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
3. Penyedia Jasa Assurance (pemberi keyakinan) lainnya.
Para akuntan memperluas peran mereka sebagai ava-luator dengan menyediakan berbagai
macam jasa assurance (assurance service).
3.
Penyedia Jasa Akuntansi Dan Perpajakan
Akuntan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan
untuk klien-klien kecil dan peranti lunak perpajakan guna memberikan jasa
perpajakan untuk klien-klien mereka.
BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A.
Profil Perusahaan
Sejarah berdirinya Apotek Watampone dimulai pada tahun
1974, yang di dirikan oleh Hj. A. Ernawati, S.H, yang bekerja sebagai KTU
Sejati Makassar. Hj. A. Ernawati, S.H adalah seorang istri dari dr. Mahmud
Sennung (Dr. Palalloi) yang merupakan seorang Dokter umum. Nama dari kata “Watampone”
yang merupakan nama dari Lokasi Apotek di kota Watampone dimana Apotek pada
waktu itu masih belum ada.
Apotek Watampone beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 5.A
Watampone yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 8 (delapan) Orang, dimana 6
(enam) perempuan dan 2 (dua) pria.
Apotek Watampone memiliki 1 ruang Apotek, dimana tempat
pasien untuk mengambil obat dengan membawa resep yang di berikan oleh dokter
setelah di periksa. Apotek juga memiliki 1 ruang laboratorium, dimana tempat
untuk pemeriksaan darah. Juga memiliki 2 ruang praktek dokter, masing – masing
dokter umum dan dokter kandungan.
Apotek merupakan suatu badan usaha yang melakukan
pelayanan obat-obatan, baik obatan khusus maupun dengan resep dari dokter dan
obat bebas. Obat-obatan khusus yang di maksud adalah obat-obatan yang tidak di
jual secara bebas karena beresiko tinggi dan hanya digunakan oleh kalangan
tertentu saja, contohnya narkotika dan psycotropika.
Sedangkan obat bebas adalah obat-obatan yang dijual secara bebas tanpa harus
menggunakan resep dan tidak terlalu beresiko tinggi.
Visi
Ikut serta Meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui pelayanan prima, dan Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan
utama di Indonesia dan berdaya saing global yang terpercaya dengan pelayanan
informasi obat terbaik.
informasi obat terbaik.
Misi
-
Menjadikan rakyat Indonesia yang sehat,
khususnya dalam bidang jasmani.
-
Membuka hubungan baik antara pasien dan Apoteker.
B.
Struktur Organisasi
C.
Job
Direction :
1.
Pemilik
Sarana Apotek (PSA) :
-
Memimpin
dan mengatur kerja di Apotek.
-
Memberi
pengarahan kepada Apoteker dan Asisten Apoteker.
-
Memberikan
modal unutk membeli persedian obat.
-
Mengontrol
sistem keuangan di Apotek secara rutin.
2.
Apoteker
Pengelola Apotek :
-
Memimpin,mengatur,melaksanakan
dan mengawasi seluruh kegiatan Apotek baik kegiatan tekhnis farmasi yang
meliputi pengadaan dan penyimpanan barang serta pelayanan kefarmasian maupun
non tekhnis farmasi, yaitu kegiatan keuangan dan kegiatan administrasi
-
Memberikan
pelayanan informasi dan perbekalan farmasi kepada dokter,tenaga kesehatan lain
dan masyarakat luas.
-
Menyusun
rencana kerja dan anggaran perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan oleh perusahaan, antara lain menentukan target yang akan dicapai,
kebutuhan sarana personalia dan anggaran dana yang dibutuhkan.
-
Menguasai
dan melaksanakan peraturan perundang-undangan farmasi yang berlaku, seperti
menandatangani laporan bulanan narkotik dan psilotropika.
-
Melakukakan
kegiatan-kegiatan untuk pengembangan Apotek,menjalin hubungan yang baik dengan
para pelanggan atau mencari pelanggang baru.
3.
Asisten
Apoteker :
-
Melayani
penjualan obat bebas
-
Melayani
penjualan obat berdasarkan resep dokter
-
Mengatur,
menyimpan obat dan menyusun obat diruang peracikan
-
Menghitung
dosis obat untuk obat racikan sesuai dengan resep, menyiapkan obat, mengemas
obat dan membuat etiket.
-
Membuat
salinan resep obat bila hanya diserahkan sebagian atau resep dapat diulang atau
diperlukan oleh pasien,
-
Memberi
informasi mengenai cara pemakaian obat kepada pasien.
-
Mencatat
resep kontan yang diterima setiap hari dan resep kredit dari masing-masing perusahaan
sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan.
4.
Juru
Resep :
-
Membantu
asisten Apoteker dalam menyiapkan obat, baik obat racikan maupun obat paten.
-
Meracik
obat yang telah disediakan oleh asisten Apoteker.
-
Menyiapkan
etiket dan zak obat
-
Merapikan
dan menyusun obat ditempat yang disediakan baik yang ada di etalase,lemari
maupun di gudang.
-
Menjaga
kebersihan dan kerapihan tempat pelayanan
5.
Bendahara
:
-
Membuat
laporan keuangan baik triwulan maupun tahunan
-
Membuat
dan mengeluarkan uang, cek dan giro atau surat berharga lainnya sesuai dengan
fisiknya
6.
Bagian Penjualan
Obat Bebas :
-
Melayani
penjualan obat bebas, yaitu barang-barang yang diletakkan di lemari/etalase
bagian depan Apotek.
-
Mencatat
barang-barang yang hendak dibeli dalam bom penjualan.
-
Mengisi
dan mencatat barang-barang yang habis di buku
-
Memeriksa
dan menerima kelengkapan resep langganan.
7.
Bagian
Gudang :
-
Mencocokan
kesesuaian antara surat pesanan barang dengan faktur dan antara faktur pada
saat datang barang.
-
Mencatat
setiap barang yang mengalami mutasi pada kartu stok.
-
Menyimpan
setiap barang sesuai dengan persyaratan penyimpanan dan menurut bentuk persediaan.
-
Mengeluarkan
dan barang yang keluar dari gudang.
D.
Pembahasan Tentang Sistem Informasi Akuntansi Yang Di gunakan Pada Apotek
Watampone
Pembukuan adalah salah satu rangkaian
kegiatan pencatatan semua transaksi keuangan dalam suatu badan instansi,
fungsinya mengetahui dan memperoleh dalam mengontrol jalannya proses kegiatan
agar sesuai dengan tujuan dan rencana yang telah ditetapkan.
Sejak berdiri Apotek pembukuan masih
menggunakan sistem pencatatan secara manual, karena belum ada sistem
komputerisasi di saat itu. Awal tahun 2000 sistem informasi komputer telah
digunakan tetapi hanya sebatas alpikasi ASKES. Pembukuan masih secara manual,
setelah jaman era globalisasi dimana komputer sudah merambah dunia perekonomian
pada tahun 2010, Semua kegiatan administrasi dilakukan melalui komputer. Dalam
pembuatan laporan keuangan mulai dilakukan dengan komputer sedangkan buku kas
yang lain-lain masih secara manual.
Adapun sistem informasi akuntansi yang
digunakan belum lengkap, karena tidak teratur pembukuannya. Kegiatan yang
digunakan hanya buku kas dan langsung menyusun laporan keuangan. Adapun laporan
keuangannya hanya laporan laba rugi, tidak ada
menemukan laporan perubahan modal disebabkan tidak mengetahui jumlah
nominal modal usaha mula-mula, sedangkan neraca tidak karna tidak dibuat sejak Apotek
berdirinya usaha tersebut, Keterampilan dan pemahaman karyawan Bagian keuangan
berkurang atau mengetahui apa itu sistem pecatatan Akuntansi.
Adapun buku-buku yang digunakan dalam
pencatatan dan pelaporan adalah :
1.
Buku kas
Buku Kas adalah buku pencatatan semua
transaksi uang tunai, baik itu penerimaan maupun pengeluaran. Berfungsi untuk
mencatat jumlah atau besar kecilnya pendapatan tiap harinya. Pencatatan
dilakukan setiap hari.
2.
Buku Pencatatan Barang
Buku yang digunakan untuk mencatat
barang-barang yang diterima berdasarkan faktur barang yang bersangkutan, yang
mengisi buku ini ialah bagian keuangan yang telah di beri wewenang kemudian
barang yang diterima harus dicek terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
3.
Buku Pencatatan Resep
Buku yang digunakan untuk mencatat resep
yang masuk ke Apotek yang harus ditulis oleh Asisten Apoteker (AA) setiap hari,
buku ini juga berguna apabila ada kesalahan dalam menerima resep.
4.
Buku Surat Pemesanan Barang
Buku yang berisikan atas suatu barang
atau obat yang telah habis atau persediaan obat sudah sangat sedikit.
5.
Buku Pencatatan Hutang/Buku Faktur
Buku faktur adalah buku yang digunakan untuk mencatat hutang Apotek
sehingga dapat memperoleh mengetahui berapa besar hutang yang ditanggung Apotek
dicatat Iangsung pada buku faktur yang telah dipindahkan sesuai dengan PBF
masing-masing.
6.
Buku Ekspedisi
Buku yang telah digunakan untuk mencatat nomor-nomor surat penting yang di
terima, guna untuk dijadikan bukti bila terjadi kesalahan dalam mencatat
pelaporan obat. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang masuk dan
diterima dan PBF, dapat juga digunakan untuk mengecek barang yang diterima.
7.
Blanko Salinan Resep
Salinan resep yang digunakan berupa salinan resep tertulis dari suatu
resep atau nama lainnya “Apograph”.
Salinan resep ini di berikan kepada pasien apabila obatnya kosong di Apotek.
8.
Blanko Kwitansi
Digunakan apabila pasien menginginkan bukti pembayaran atas resep yang
telah dibelinya.
9.
Buku Penjualan Bebas
Buku ini digunakan untuk mencatat obat – obat yang di jual bebas atau
dengan kata lain tanpa resep dari dokter, maupun alat kesehatan yang telah
dijual. Buku penjualan bebas, yang mencakup penjualan obat-obat bebas, dan
bebas terbatas.
10.
Buku Penjualan Obat-Obat Melalui Resep
Dokter.
Buku ini digunakan untuk mencatat obat – obat yang dijual sesuai dengan
resep dokter.
11. Buku Pencatatan Resep Umum, Narkotika dan Psikotropika
Terdiri dari beberapa buku yaitu :
a.
Buku Pencatatan Resep Umum
Buku ini digunakan untuk mencatat pengeluaran obat melalui resep umum yang
dicatat setiap harinya.
b.
Buku Pencatatan Resep Narkotika dan
Psikotropika
Buku ini digunakan untuk mencatat penggunaan atau
pengeluaran obat Narkotika dan Psikotropika setiap hari sesuai dengan resep
dokter.
12. Blanko Pesanan Obat Surat Pesanan
Blanko ini ditulis berdasarkan buku permintaan barang kebutuhan obat -
obatan di Apotek yang ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek.
13. Blanko pesanan obat bebas, bebas terbatas dan obat keras 1 (blanko)
Umumnya, Apotek melakukan pemesanan obat melalui sales dan harus disertai
dengan pemesanan.
14. Blanko Pesanan Psikotropika
Blanko pemesanan ini terdiri dan 2 (dua)
rangkap:
a) Warna putih (asli) dikirim ke PBF.
b) Warna putih (copy) sebagai arsip Apotek.
15. Blanko Pesanan Narkotika
Blanko ini ditujukan kepada PBF yang diberi izin dan wewenang untuk
mendistribusikan obat narkotika tersebut. Surat pesanan ini ditanda tangani
oleh Apoteker Pengelola Apotek.
E.
Analisis laporan keuangan
Laporan keuangan yang digunakan pada
Apotek Watampone adalah hasil proses
akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan atau aktivitas
perusahaan yang berhubungan dengan keuangan guna memberikan informasi bagi
Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
Pihak keuangan Apotek Watampone
mengunakan 3 unsur-unsur dalam membuat laporan keuangan.
-
Adapun unsur-unsur laporan keuangan
tersebut :
a.
Aktiva
Unsur aktiva menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan.
b.
Kewajiban
Kewajiban menggambarkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang mempengaruhi
kinerja perusahaan dalan satu periode waktu tertentu.
c.
Ekuitas
Ekuitas menggambarkan jumlah modal perusahaan.
-
Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Bentuk laporan keuangan yang disajikan
secara keseluran terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca dan laporan arus kas. Tapi disini penulis hanya akan membahas laporan
laba rugi saja karena hanya laporan laba rugi yang dibuat di Apotek Watampone.
1. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement)
merupakan laporan yang sistematis tentang penjualan dan beban usaha Apotek
untuk tiap tahunnya. Laporan ini memuat
informasi mengenai hasil usaha Apotek, yaitu laba atau rugi bersih, yang
didapat dari hasil penjualan dikurangi beban.
Unsur yang
dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :
a.
Pendapatan dari penjualan
(revenue from expense)
b.
Harga pokok penjualan ( Cost
of good sold )
c.
Laba kotor
d.
Beban beban
e.
Laba bersih sebelum pajak
f.
Laba bersih setelah pajak
a.
Pendapatan
Dari Penjualan (revenue from
expense)
Adalah seluruh jumlah pemasukan tiap
harinya di Apotek.
b.
Harga Pokok
Penjualan ( Cost Of Good Sold ) = HPP
Unsur - unsur harga pokok penjualan :
1.
Persediaan awal
2.
Pembelian
3.
Retur pembelian & pengurangan harga
4.
Potongan pembelian
5.
Persediaan akhir
c.
Laba Kotor
Laba kotor adalah hasil pengurangan dari penjualan bersih atau hasil dari
dari pendapatan dari penjualan dan harga pokok penjualan.
d.
Beban (expence)
Beban adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan
kegiatan utama Apotek. Secara garis besar terdiri dari :
1. Beban Penjualan (selving expences)
contohnya gaji, beban perlengkapan gudang dan beban penjualan rupa – rupa
2. Beban umum (general expences atau
administration expences), contohnya beban bagian kantor, beban pajak, beban
penyusutan gedung, beban perlengkapan kantor dan beban umum rupa - rupa
3. Beban lain - lain ( Other
Expence )
Beban yang tidak dapat dikaitkan dengan beban operasi atau beban yang
bukan berasal dari kegiatan utama Apotek contohnya, beban sewa .
e.
Laba Bersih Sebelum Pajak
Adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara laba
operasi dengan laba diluar operasi. Laba operasi diperoleh dari Harga Pokok
dikurangi biaya operasi dan laba diluar operasi (hasil pengurangan antara
pendapatan lain - lain dengan biaya lain – lain).
f.
Laba Bersih Setelah Pajak
Laba bersih setelah pajak adalah laba yang di peroleh dari laba bersih
sebelum pajak dikurangi dengan pajak.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan Studi Lapangan di Apotek
Watampone , maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain :
a.
Sistem informasi akuntansi
adalah seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu perusahaan
yang di bangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari
pengumpulan dan pemprosesan data.
b.
Sistem informasi akuntansi digunakan untuk menyajikan
informasi keuangan yang dibutuhkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan perencanaan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
c.
Dalam pembukuan Apotek Watampone melakukan secara manual,
karena sistem komputerisasi yang digunakan hanya untuk aplikasi ASKES dan
pelaporan keuangan.
d.
Laporan keuangan yang digunakan pada Apotek Watampone hanya
laporan laba rugi, sedangkan laporan perubahan arus modal tidak ada karena
Pemilik Sarana Apotek tidak mengetahui modal mula-mulanya.
B.
Saran
Dalam pencatatan
dan penyusunan Laporan Keuangan yang baik hendaknya :
a.
Pada bagian Keuangan sebaiknya tenaga
kerja (SDM) yang handal dan profesional dalam bidang Akuntansi.
b.
Sebaiknya Penggunaan komputer sangat
digunakan dalam kegiatan pembukuan, bukan hanya untuk laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsip-arsip dan pembukuan di Apotek
watampone
Bodnar, G.H. and W.S Hopwood (2004) Accounting Information
System, 9th Edition. Upper Saddle River: Prentice-Hall, Inc
Diana Anastasia dan Setiawati Lilis (2011) Sistem Informasi Akuntansi. CV.
Andi Offset: Yogyakarta
Gelinas, U. J, S.G. Sutton, and A. E. Oram (1999) Accounting Information System, 4th Edition. Cincinati:
Suoth-Western College Publishing.
0 comments:
Post a Comment