Friday, 5 December 2014

LAPORAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                                 
A.   Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi perusahaan, Sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan. Menurut Widjajanto (2002: 14), akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan berbagai pihak.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54) adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak0pihak lura seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal.
   Maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer. Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani  tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat



waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
 Apotek Watampone sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Agar mampu melaksanakan fungsi tersebut, Apotek harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional. Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat diharapkan manajemen Apotek dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Apotek Watampone telah menggunakan komputer pada sistem informasi akuntansi keuangannya sejak Tahun 2010, hanya saja penggunaan komputer tersebut terbatas pada pembuatan laporan keuangan saja, sedang penanganan proses dilakukan dengan cara manual. Apotek Watampone mengoperasikan komputer tidak lebih dari mesin ketik dan alat untuk menghitung yang lebih canggih, bukan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Apotek Watampone banyak melakukan pencatatan dan pemrosesan transaksi Akuntansi dalam setiap hari, sehingga sangat memungkinkan terjadinya salah hitung atau salah tulis dan membutuhkan waktu yang relatif lama jika dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat dan berkualitas sehingga tidak dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Melihat arti penting dari penyediaan informasi Akuntansi keuangan bagi manajemen Apotek Watampone  dalam pengambilan keputusan, dimana untuk pengambilan keputusan dibutuhkan penyajian informasi yang tepat waktu, akurat, dan berkualitas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul: “Analisis penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam pengambilan keputusan pada Apotek Watampone”.

B.   Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Studi Lapangan ini dilaksanakan padahari Senin tanggal 20 Januari 2014 dan tempat pelaksanaan di Apotek Watampone dengan Alamat Jl. Jend. Ahmad Yani No. 5.A Watampone 92713 Telp. 21301.

C.    Maksud dan Tujuan
1.    Maksud
Adapun Maksud Studi Lapangan :
a)    Agar mahasiswa/mahasiswi STIE-YAPI Bone dapat mengetahui secara langsung sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam suatu perusahaan atau instansi.
b)    Agar mahasiswa/mahasiswi STIE-YAPI Bone dapat menerapkan, melihat, mengamati, dan membandingkan teori yang dipelajari selama belajar dengan praktek yang terjadi selama Studi Lapangan di suatu perusahaan atau instansi.
2.    Tujuan
Tujuan dari Pelaksanaan Studi Lapangan :
a)    Untuk mempersiapkan mahasiswa/mahasiswi STIE-YAPI Bone menjadi tenaga kerja (SDM) yang siap pakai dalam dunia usaha.
b)    Untuk menguji kemampuan dan keterampilan yang diperoleh/dipelajari di kampus di suatu perusahaan.




D.   Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
1.     Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi yang di gunakan pada Apotek Watampone apakah sudah berbasis komputer atau belum  ?
2.     Apakah di Apotek Watampone telah menggunakan sistem informasi akuntansi yang baik berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan ?







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian Sistem informasi akuntansi menurut Bodnar (2004 : 1) adalah “An accounting information sistem is a collection of resource, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information”.
Pengertian Sistem informasi akuntansi menurut Barry E.Chusing dalam Midjan   dan Susanto (2001 : 30) adalah “Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang dibangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan pemprosesan data”.
Widjajanto (2001 : 41) menyatakan bahwa Sistem informasi akuntansi adalah “Susunan berbagai formulir, catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen”
Berdasarkan teori di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi di nyatakankan untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan pihak manajemen, yang diperoleh dari hasil penelitian Sistem informasi akuntansi sehingga dapat dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.
Fungsi penting yang dibentuk sistem informasi akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :

-         Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
-         Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
-         Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem sistem informasi akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemprosesan transaksi keuangan. Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
-        Sistem pemprosesan transaksi
Mendukung proses operasi bisnis harian.
-        Sistem buku besar/pelaporan keuangan
-        Sistem Penutupan dan pembalikan.
Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
.
B.   Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi
Unsur-unsur sistem informasi akuntansi menurut Barry E.Chusing yang dialih bahasakan oleh Kosasih (2007 : 24) adalah sebagai berikut :
a.    Sumber daya manusia
b.    Peralatan
c.    Formulir
d.    Catatan
e.    Prosedur
f.     Laporan

C.   Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Adapun komponen sistem akuntansi adalah :
1.     Manusia adalah pelaku yang menjalankan sistem
2.     Transaksi merupakan objek dari sistem informasi akuntansi sebagai masukan, lalu diproses sehingga menghasilkan informasi
3.     Prosedur adalah langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan transaksi atau kegiatan perusahaan.
4.     Dokumen yaitu berupa formulir yang digunakan sebagai sarana pencatatan pada saat transaksi
5.     Peralatan adalah suatu alat atau sarana yang digunakan dalam melakukan pencatatan pada sistem informasi yang bersangkutan.
D.   Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi (SIM) adalah subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi keuangan, dan informasi lain atas transaksi akuntansi. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek proses bisnis perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA), yaitu :
1.      Membuat Laporan Eksternal
Laporan ini mencakup laporan keuangan, seperti pajak dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
2.      Mendukung Aktivitas Rutin
Sistem SIA digunakan untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan.
3.      Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat pada suatu organisasi.
4.      Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian.
5.      Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal (internal control) mencangkup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

E.   Aplikasi Peranti Lunak Akuntansi
Aplikasi (application) adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. Interaksi antara sistem informasi akuntansi dan seorang pengguna terdiri atas :
1.    Pencatatan kejadian
2.    Pengentrian informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, dan produk
3.    Pencetakan dokumen
4.    Pencetakan laporan
5.    Pelaksanaan permintaan informasi khusus untuk suatu  maksud.

F.    Peran Akuntan Dalam Hubungannya Dengan SIA
   International Federation of Accountants (IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11, “Teknologi informasi didalam kurikulum akuntansi,” yang mengidentifikasi 4 peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi, diantaranya :



1.    Pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dll).
2.    Manajer
Manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
3.    Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang, termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensik.
4.    Evaluator
Akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem informasi akuntansi. Disini, akan dilihat akuntan sebagai seorang :
1.       Auditor Internal
Auditor internal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif.
2.      Auditor Eksternal
Perusahaan membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambahkan kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
3.      Penyedia Jasa Assurance (pemberi keyakinan) lainnya.
Para akuntan memperluas peran mereka sebagai ava-luator dengan menyediakan berbagai macam jasa assurance (assurance service).


3.    Penyedia Jasa Akuntansi Dan Perpajakan
Akuntan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan peranti lunak perpajakan guna memberikan jasa perpajakan untuk klien-klien mereka.

                                      



BAB III
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A.   Profil Perusahaan
Sejarah berdirinya Apotek Watampone dimulai pada tahun 1974, yang di dirikan oleh Hj. A. Ernawati, S.H, yang bekerja sebagai KTU Sejati Makassar. Hj. A. Ernawati, S.H adalah seorang istri dari dr. Mahmud Sennung (Dr. Palalloi) yang merupakan seorang Dokter umum. Nama dari kata “Watampone” yang merupakan nama dari Lokasi Apotek di kota Watampone dimana Apotek pada waktu itu masih belum ada.
Apotek Watampone beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 5.A Watampone yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 8 (delapan) Orang, dimana 6 (enam) perempuan dan 2 (dua) pria.
Apotek Watampone memiliki 1 ruang Apotek, dimana tempat pasien untuk mengambil obat dengan membawa resep yang di berikan oleh dokter setelah di periksa. Apotek juga memiliki 1 ruang laboratorium, dimana tempat untuk pemeriksaan darah. Juga memiliki 2 ruang praktek dokter, masing – masing dokter umum dan dokter kandungan.
Apotek merupakan suatu badan usaha yang melakukan pelayanan obat-obatan, baik obatan khusus maupun dengan resep dari dokter dan obat bebas. Obat-obatan khusus yang di maksud adalah obat-obatan yang tidak di jual secara bebas karena beresiko tinggi dan hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, contohnya narkotika dan psycotropika. Sedangkan obat bebas adalah obat-obatan yang dijual secara bebas tanpa harus menggunakan resep dan tidak terlalu beresiko tinggi.




Visi
Ikut serta Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan prima, dan Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia dan berdaya saing global yang terpercaya dengan pelayanan
informasi obat terbaik.
Misi
-        Menjadikan rakyat Indonesia yang sehat, khususnya dalam bidang jasmani.
-        Membuka hubungan baik antara pasien dan Apoteker.

B.   Struktur Organisasi

 










C.   Job Direction  :
1.    Pemilik Sarana Apotek (PSA) :
-       Memimpin dan mengatur kerja di Apotek.
-       Memberi pengarahan kepada Apoteker dan Asisten Apoteker.
-       Memberikan modal unutk membeli persedian  obat.
-       Mengontrol sistem keuangan di Apotek secara rutin.
2.    Apoteker Pengelola Apotek :
-        Memimpin,mengatur,melaksanakan dan mengawasi seluruh kegiatan Apotek baik kegiatan tekhnis farmasi yang meliputi pengadaan dan penyimpanan barang serta pelayanan kefarmasian maupun non tekhnis farmasi, yaitu kegiatan keuangan dan kegiatan administrasi  
-        Memberikan pelayanan informasi dan perbekalan farmasi kepada dokter,tenaga kesehatan lain dan masyarakat luas.
-        Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan oleh perusahaan, antara lain menentukan target yang akan dicapai, kebutuhan sarana personalia dan anggaran dana yang dibutuhkan.
-        Menguasai dan melaksanakan peraturan perundang-undangan farmasi yang berlaku, seperti menandatangani laporan bulanan narkotik dan psilotropika.
-        Melakukakan kegiatan-kegiatan untuk pengembangan Apotek,menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan atau mencari pelanggang baru.
3.    Asisten Apoteker :
-        Melayani penjualan obat bebas
-        Melayani penjualan obat berdasarkan resep dokter
-        Mengatur, menyimpan obat dan menyusun obat diruang peracikan
-        Menghitung dosis obat untuk obat racikan sesuai dengan resep, menyiapkan obat, mengemas obat dan membuat etiket.
-        Membuat salinan resep obat bila hanya diserahkan sebagian atau resep dapat diulang atau diperlukan oleh pasien,
-        Memberi informasi mengenai cara pemakaian obat kepada pasien.
-        Mencatat resep kontan yang diterima setiap hari dan resep kredit dari masing-masing perusahaan sesuai dengan perjanjian yang ditetapkan.
4.    Juru Resep :
-        Membantu asisten Apoteker dalam menyiapkan obat, baik obat racikan maupun obat paten.
-        Meracik obat yang telah disediakan oleh asisten Apoteker.
-        Menyiapkan etiket dan zak obat
-        Merapikan dan menyusun obat ditempat yang disediakan baik yang ada di etalase,lemari maupun di gudang.
-        Menjaga kebersihan dan kerapihan tempat pelayanan
5.    Bendahara :
-        Membuat laporan keuangan baik triwulan maupun tahunan
-        Membuat dan mengeluarkan uang, cek dan giro atau surat berharga lainnya sesuai dengan fisiknya
6.     Bagian Penjualan Obat Bebas :
-        Melayani penjualan obat bebas, yaitu barang-barang yang diletakkan di lemari/etalase bagian depan Apotek.
-        Mencatat barang-barang yang hendak dibeli dalam bom penjualan.
-        Mengisi dan mencatat barang-barang yang habis di buku
-        Memeriksa dan menerima kelengkapan resep langganan.


7.     Bagian Gudang :
-        Mencocokan kesesuaian antara surat pesanan barang dengan faktur dan antara faktur pada saat datang barang.
-        Mencatat setiap barang yang mengalami mutasi pada kartu stok.
-        Menyimpan setiap barang sesuai dengan persyaratan penyimpanan dan menurut bentuk persediaan.
-        Mengeluarkan dan barang yang keluar dari gudang.

D.   Pembahasan Tentang Sistem Informasi Akuntansi Yang Di gunakan Pada Apotek Watampone
Pembukuan adalah salah satu rangkaian kegiatan pencatatan semua transaksi keuangan dalam suatu badan instansi, fungsinya mengetahui dan memperoleh dalam mengontrol jalannya proses kegiatan agar sesuai dengan tujuan dan rencana yang telah ditetapkan.
Sejak berdiri Apotek pembukuan masih menggunakan sistem pencatatan secara manual, karena belum ada sistem komputerisasi di saat itu. Awal tahun 2000 sistem informasi komputer telah digunakan tetapi hanya sebatas alpikasi ASKES. Pembukuan masih secara manual, setelah jaman era globalisasi dimana komputer sudah merambah dunia perekonomian pada tahun 2010, Semua kegiatan administrasi dilakukan melalui komputer. Dalam pembuatan laporan keuangan mulai dilakukan dengan komputer sedangkan buku kas yang lain-lain masih secara manual.
Adapun sistem informasi akuntansi yang digunakan belum lengkap, karena tidak teratur pembukuannya. Kegiatan yang digunakan hanya buku kas dan langsung menyusun laporan keuangan. Adapun laporan keuangannya hanya laporan laba rugi, tidak ada  menemukan laporan perubahan modal disebabkan tidak mengetahui jumlah nominal modal usaha mula-mula, sedangkan neraca tidak karna tidak dibuat sejak Apotek berdirinya usaha tersebut, Keterampilan dan pemahaman karyawan Bagian keuangan berkurang atau mengetahui apa itu sistem pecatatan Akuntansi.
Adapun buku-buku yang digunakan dalam pencatatan dan pelaporan adalah :
1.      Buku kas
Buku Kas adalah buku pencatatan semua transaksi uang tunai, baik itu penerimaan maupun pengeluaran. Berfungsi untuk mencatat jumlah atau besar kecilnya pendapatan tiap harinya. Pencatatan dilakukan setiap hari.
2.      Buku Pencatatan Barang
Buku yang digunakan untuk mencatat barang-barang yang diterima berdasarkan faktur barang yang bersangkutan, yang mengisi buku ini ialah bagian keuangan yang telah di beri wewenang kemudian barang yang diterima harus dicek terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
3.      Buku Pencatatan Resep
Buku yang digunakan untuk mencatat resep yang masuk ke Apotek yang harus ditulis oleh Asisten Apoteker (AA) setiap hari, buku ini juga berguna apabila ada kesalahan dalam menerima resep.
4.      Buku Surat Pemesanan  Barang
Buku yang berisikan atas suatu barang atau obat yang telah habis atau persediaan obat sudah sangat sedikit.
5.      Buku Pencatatan Hutang/Buku Faktur
Buku faktur adalah buku yang digunakan untuk mencatat hutang Apotek sehingga dapat memperoleh mengetahui berapa besar hutang yang ditanggung Apotek dicatat Iangsung pada buku faktur yang telah dipindahkan sesuai dengan PBF masing-masing.

6.      Buku Ekspedisi
Buku yang telah digunakan untuk mencatat nomor-nomor surat penting yang di terima, guna untuk dijadikan bukti bila terjadi kesalahan dalam mencatat pelaporan obat. Buku ini digunakan untuk mencatat barang yang masuk dan diterima dan PBF, dapat juga digunakan untuk mengecek barang yang diterima.
7.    Blanko Salinan Resep
Salinan resep yang digunakan berupa salinan resep tertulis dari suatu resep atau nama lainnya “Apograph”. Salinan resep ini di berikan kepada pasien apabila obatnya kosong di Apotek.
8.      Blanko Kwitansi
Digunakan apabila pasien menginginkan bukti pembayaran atas resep yang telah dibelinya.
9.      Buku Penjualan Bebas
Buku ini digunakan untuk mencatat obat – obat yang di jual bebas atau dengan kata lain tanpa resep dari dokter, maupun alat kesehatan yang telah dijual. Buku penjualan bebas, yang mencakup penjualan obat-obat bebas, dan bebas terbatas.
10.   Buku Penjualan Obat-Obat Melalui Resep Dokter.
Buku ini digunakan untuk mencatat obat – obat yang dijual sesuai dengan resep dokter. 
11. Buku Pencatatan Resep Umum, Narkotika dan Psikotropika
Terdiri dari beberapa buku yaitu :
a.   Buku Pencatatan Resep Umum
Buku ini digunakan untuk mencatat pengeluaran obat melalui resep umum yang dicatat setiap harinya.



b.   Buku Pencatatan Resep Narkotika dan Psikotropika
Buku ini digunakan untuk mencatat penggunaan atau pengeluaran obat Narkotika dan Psikotropika setiap hari sesuai dengan resep dokter.
12.    Blanko Pesanan Obat Surat Pesanan
Blanko ini ditulis berdasarkan buku permintaan barang kebutuhan obat - obatan di Apotek yang ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek.
13.     Blanko pesanan obat bebas, bebas terbatas dan obat keras 1 (blanko)
Umumnya, Apotek melakukan pemesanan obat melalui sales dan harus disertai dengan pemesanan.
14.      Blanko Pesanan Psikotropika
Blanko pemesanan ini terdiri dan 2 (dua) rangkap:
a)      Warna putih (asli) dikirim ke PBF.
b)      Warna putih (copy) sebagai arsip Apotek.
15.      Blanko Pesanan Narkotika
Blanko ini ditujukan kepada PBF yang diberi izin dan wewenang untuk mendistribusikan obat narkotika tersebut. Surat pesanan ini ditanda tangani oleh Apoteker Pengelola Apotek.

E.   Analisis laporan keuangan
Laporan keuangan yang digunakan pada Apotek Watampone  adalah hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan keuangan guna memberikan informasi bagi Pemilik Sarana Apotek (PSA).
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan.
Pihak keuangan Apotek Watampone mengunakan 3 unsur-unsur dalam membuat laporan keuangan.
-        Adapun unsur-unsur laporan keuangan tersebut :
a.    Aktiva
Unsur aktiva menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan.
b.    Kewajiban
Kewajiban menggambarkan transaksi dan peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalan satu periode waktu tertentu.
c.    Ekuitas
Ekuitas menggambarkan jumlah modal perusahaan.
-        Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan
Bentuk laporan keuangan yang disajikan secara keseluran terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan laporan arus kas. Tapi disini penulis hanya akan membahas laporan laba rugi saja karena hanya laporan laba rugi yang dibuat di Apotek Watampone.
1.  Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis tentang penjualan dan beban usaha Apotek untuk tiap tahunnya.  Laporan ini memuat informasi mengenai hasil usaha Apotek, yaitu laba atau rugi bersih, yang didapat dari hasil penjualan dikurangi beban.
Unsur yang dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :
a.    Pendapatan dari penjualan (revenue from expense)
b.    Harga pokok penjualan ( Cost of good sold )
c.    Laba kotor
d.    Beban beban
e.    Laba bersih sebelum pajak
f.     Laba bersih setelah pajak
a.    Pendapatan Dari Penjualan  (revenue from expense)
Adalah seluruh jumlah pemasukan tiap harinya di Apotek.
b.    Harga Pokok Penjualan ( Cost Of Good Sold ) = HPP
Unsur - unsur harga pokok penjualan :
1.    Persediaan awal
2.    Pembelian
3.    Retur pembelian & pengurangan harga
4.    Potongan pembelian
5.    Persediaan akhir
c.    Laba Kotor
Laba kotor adalah hasil pengurangan dari penjualan bersih atau hasil dari dari pendapatan dari penjualan dan harga pokok penjualan.
d.    Beban (expence)
Beban adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama Apotek.  Secara garis besar terdiri dari :
1.    Beban Penjualan (selving expences) contohnya gaji, beban perlengkapan gudang dan beban penjualan rupa – rupa
2.    Beban umum (general expences atau administration expences), contohnya beban bagian kantor, beban pajak, beban penyusutan gedung, beban perlengkapan kantor dan beban umum rupa - rupa
3.    Beban lain - lain ( Other Expence )
Beban yang tidak dapat dikaitkan dengan beban operasi atau beban yang bukan berasal dari kegiatan utama Apotek contohnya, beban sewa .





e.    Laba Bersih Sebelum Pajak
Adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara laba operasi dengan laba diluar operasi. Laba operasi diperoleh dari Harga Pokok dikurangi biaya operasi dan laba diluar operasi (hasil pengurangan antara pendapatan lain - lain dengan biaya lain – lain).
f.     Laba Bersih Setelah Pajak
Laba bersih setelah pajak adalah laba yang di peroleh dari laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak.




BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan 
Setelah menyelesaikan Studi Lapangan di Apotek Watampone , maka penulis dapat menarik kesimpulan antara lain :
a.    Sistem informasi akuntansi  adalah seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu perusahaan yang di bangun untuk menyajikan informasi keuangan yang diperoleh dari pengumpulan dan pemprosesan data.
b.    Sistem informasi akuntansi digunakan untuk menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan untuk menentukan perencanaan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
c.    Dalam pembukuan Apotek Watampone melakukan secara manual, karena sistem komputerisasi yang digunakan hanya untuk aplikasi ASKES dan pelaporan keuangan.
d.    Laporan keuangan yang digunakan pada Apotek Watampone hanya laporan laba rugi, sedangkan laporan perubahan arus modal tidak ada karena Pemilik Sarana Apotek tidak mengetahui modal mula-mulanya.
B.   Saran
Dalam pencatatan dan penyusunan Laporan Keuangan yang baik hendaknya :
a.    Pada bagian Keuangan sebaiknya tenaga kerja (SDM) yang handal dan profesional dalam bidang Akuntansi.
b.    Sebaiknya Penggunaan komputer sangat digunakan dalam kegiatan pembukuan, bukan hanya untuk laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA


Arsip-arsip dan pembukuan di Apotek watampone
Bodnar, G.H. and W.S Hopwood (2004) Accounting Information System, 9th Edition. Upper Saddle River: Prentice-Hall, Inc
Diana Anastasia dan Setiawati Lilis (2011) Sistem Informasi Akuntansi. CV. Andi Offset: Yogyakarta
Gelinas, U. J, S.G. Sutton, and A. E. Oram (1999) Accounting Information System, 4th Edition. Cincinati: Suoth-Western College Publishing.






0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.
Final Fantasy 7 Cloud Strife

Vidoeku

 
Iman Dan Taqwa Di Lengkapi | Dengan Keihlasan | Sibocahbiru016