Giro
Giro
adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang
hampir merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat
tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee)
yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak
pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana
kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Perbedaan tersebut termasuk jenis
perbedaan sistem 'dorong dan tarik' (push and pull). Suatu cek adalah
transaksi 'tarik': menunjukkan cek akan menyebabkan bank penerima pembayaran
mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan menarik uang
tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan "terpental" dan dikembalikan
dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi
'dorong': pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang
ada dan mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran
dapat mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat
"terpental", karena bank hanya akan memproses perintah jika pihak
pembayar memiliki daya yang cukup untuk melakukan pembayaran tersebut. Namun
ini juga berarti pihak pembayar tidak mendapatkan keuntungan dari
"float".
Tabungan
Buku tabungan Postspaarbank
(kini Bank Tabungan Negara) pada tahun 1939
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998
Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Tujuan Menabung dibank adalah :
- Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk dikumpulkan sebagai cadangan hari depan
- Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha individu / kelompok
Sarana Penarikan Tabungan :
- Buku Tabungan
- Slip penarikan
- ATM (Anjungan Tunai Mandiri)
- Sarana lainnya (Formulir Transfer, Internet Banking, Mobile Banking, dll)
Perhitungan Bunga Tabungan :
a. Metode Saldo Terendah Besarnya
bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan
dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari pada bulan
laporan dan dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun.
Misalnya untuk menghitung bunga pada
bulan Mei, maka besarnya bunga dihitung : Bunga tabungan = .... % *
31/365 * saldo terendah pada bulan Mei
b. Metode Perhitungan Bunga
Berdasarkan Saldo Rata-rata Pada metode ini, bunga dalam satu bulan dihitung
berdasarkan saldo rata-rata dalam bulan berjalan. Saldo rata-rata dihitung
berdasarkan jumlah saldo akhir tabungan setiap hari dalam bulan berjalan,
dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
c. Metode Perhitungan Bunga
Berdasarkan Saldo Harian Pada metode ini bunga dihitung dari saldo harian.
Bunga tabungan dalam bulan berjalan dihitung dengan menjumlahkan hasil
perhitungan bunga setiap harinya.
Faktor-faktor tingkat Tabungan
- Tinggi rendahnya pendapatan masyarakat
- Tinggi rendahnya suku bunga bank
- adanya tingkat kepercayaan terhadap bank
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- Sebelum Anda menabung, tanyakan metode perhitungan bunga yang diberlakukan oleh bank tersebut.
- Suku bunga tabungan dapat berubah sewaktuwaktu,karena itu suku bunga ini disebut suku bunga mengambang atau floating rate.
- Beberapa bank menetapkan suku bunga tabungan tetap untuk jangka waktu tertentu (fixed rate).
- Atas bunga tabungan yang diperoleh akan dikenakan pajak sesuai ketentuan berlaku.
Pengertian Deposito dan
Jenis-jenis Deposito
Salam Ikhlas, ketemu lagi dengan saya,
Prio yang sedang belajar ikhlas. Dalam postingan kali ini saya ingin
menyampaiakn pengertian dari deposito dan Jenis-jenis Deposito. Tulisan ini merupakan
rangkuman dari beberapa sumber yang saya dapatkan, semoga bermanfaat.
Baik, saya mulai dengan Pengertian
Deposito. Menurut Undang-Undang No. 10/1998, tentang perubahan
Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa “Deposito
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada wktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank
Sedangkan menurut Thomas Suyatno
(1989), pengertian deposito adalah : “Simpanan pihak ketiga pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam waktu tertentu menurut
perjanjian pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”.
Deposito dalam pengertian umum sering juga disebut sebagai deposito
berjangka. Deposito merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa
ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah
melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu. (Wikipedia
Indonesia).
Jenis-jenis Deposito
Menurut kajianpustaka.com, ada tiga
macam bentk dasar deposito berjangka yaitu :
- Deposito Tabungan dan Buku Kas
(pas-book).
Merupakan jenis deposito yang paling dikenal diantara berbagai macam rekening simpanan dan tidak ada jatuh waktu khusus untuk deposito tersebut, serta dalam prakteknya dana-dana yang didepositokan dalam rekening-rekening tersebut dapat ditambahkan dan ditarik kembali pada waktu yang sesuai bagi depositonya. Deposito-deposito tabungan kekhasnya, yakni membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada deposito-deposito berjangka. - Sertifikat Deposito Berjangka.
Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya $1000, $5000 dan $100.000. Dalam deposito ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000, setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. - Deposito-deposito berjangka, rekening terbuka.
Kata terbuka dalam istilah rekening terbuka berarti para
deposan dapat mengembangkan jumlah barang pada deposito-deposito sesuka
hatinya. Dalam arti bahwa jumlah tidak ditentukan oleh Bank. Namun
pengembangannya sesuai dengan prinsip deposito, tidak bisa ditarik sebelum
waktunya. Deposito berjangka ini dikeluarkan atas nama.
Seperti yang telah dikemukakan di atas
bahwa deposito-deposito berjangka ini dikeluarkan dalam berbagai macam oleh
bank. Beberapa jenis lain diantaranya adalah :
- Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh para nasabah.
- Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang bunga, tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara otomatis diperhitungkan dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang habis waktunya dan deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh tempo.
Demikian postingan saya kali ini yang
membahas Pengertian Deposito dan Jenis-jenis deposito semoga bermanfaat, sampai
letemu lagi di postingan berikutnya. Salam Ikhlas.
0 comments:
Post a Comment