KARAKTER DIRI BERDASARKAN JUZ 27
Berdasarkan arti ‘ain,
‘ain ke-27 berarti usaha atau pembentukan manusia. Indikasi awal sifat orang
yang membawa karakter juz 27 sangat erat kaitannya dengan usaha. Maknanya, ia
tipe orang yang ulet, tekun dan tak kenal putus asa dalam berusaha. Oleh sebab
itu, tak ada salahnya jika ia menekuni bidang bisnis atau kewirausahaan. Namun,
tidak semua orang yang berjuz 27 menyadari talenta yang ada pada dirinya dan
mempunyai kesempatan mengembangkannya dengan baik.
Bakat alami dalam
berbisnis semakin dipertajam oleh keberadaan unsur surah An-Naml dalam dirinya.
Terbukti, surah Al Quran yang ke-27 adalah An-Naml yang berarti semut. Dalam
metode struktur Al Quran, semut merupakan simbol dari ketekunan, keuletan dan
usaha. Hal tersebut bisa terlihat jelas dari mobilitas dan rasa optimisme yang
ada pada semut dalam mencari makanan.
Biarpun sudah
dibersihkan, semut akan tetap mencari dan mengerumuni gula dimana pun
diletakkan. Selain itu, semut juga simbol dari sosialisasi atau jaringan.
Bedanya dengan orang yang berjuz 19 atau 20 yang juga mempunyai unsur semut,
orang yang berjuz 27 seringkali berhitung untung rugi dalam bergaul. Jika surah
ini yang dominan, tidak hanya dalam hal bergaul ia berhitung untung rugi, dalam
hal lain pun ia bisa bersikap demikian.
Adapun surah yang mengisi
juz 27 lumayan banyak, seluruhnya berjumlah 7 surah. Pertama surah
Adz-Dzaariyaat (51 ayat) dari ayat 31 sampai 60. Adz-Dzaariyaat berarti angin
yang menerbangkan. Jika ada sesuatu yang ingin disampaikan baik berupa ucapan
maupun perbuatan, orang yang berjuz 27 tidak pandang bulu siapa yang ia ajak
bicara dan dengan siapa ia berhadapan. Dengan polos, ia akan mengatakan sejujurnya
tanpa basa-basi. Berkata jujur memang tidak salah, namun dalam kondisi
tertentu, tak jarang kita dituntut untuk berbuat sebaliknya.
Dari pengaruh surah ini
pula, orang yang berjuz 27 menyukai sesuatu yang berbau kontroversial. Ada
semacam kepuasan dalam dirinya jika ia bisa melakukan hal yang revolusioner dan
menarik perhatian orang banyak.
Bahkan yang lebih ekstrem
lagi, ia berpotensi untuk merubah secara frontal tatanan yang sudah disepakati
bersama dan membuat tatanan baru menurut versinya, layaknya angin puyuh yang
akan menerjang apapun yang menghalangi jalannya.
Hal tersebut semakin
ketara ketika kita mengkonversikan total ayat dari surah Adz-Dzaariyaat yang
berjumlah 30 kedalam urutan surah Al Quran, yaitu surah Ar-Ruum. Sejarah
membuktikan bahwa bangsa romawi pada masanya merupakan bangsa adidaya. Boleh
dikatakan, tak ada bangsa lain di dunia ini yang bisa mengalahkannya. Bangsa
romawi akan melibas tanpa ampun siapa saja yang berani menentangnya, sekalipun
pada akhirnya romawi harus kandas dan tumbang karena konflik intern yang tak
kunjung selesai menderanya.
Surah yang kedua, At
Thuur (52), yaitu bukit, dimulai dari ayat 1 sampai 49. Jangan kaget, jika
orang yang membawa karakter juz 27 suka meremehkan dan menganggap sepele orang
lain. Hal ini bisa dimaklumi, sebab ada unsur At Thuur pada dirinya.
Sebagaimana orang yang sedang berada di atas bukit, bisa dipastikan semua fokus
yang ada dibawahnya akan terlihat kecil.
Begitu pula sebaliknya,
apapun benda yang ada di atas bukit akan terlihat kecil oleh kita yang berada
di lereng bukit. Namun tidak demikian jika kita telah berhasil mendakinya,
pemandangan akan normal kembali. Angkuh dan sombong, demikianlah kesan pertama
yang akan kita rasakan begitu mengenal orang yang berjuz 27. Tetapi sebenarnya,
ia orang yang pengertian, sabar dan penyayang.
Total ayat At Thuur
berjumlah 49 ‘ayat yang merujuk pada Al Hujuraat, artinya kamar-kamar. Orang
yang berjuz 27 tipe orang yang tidak bisa mencampur-adukkan permasalahan. ia
paling pandai memilah mana yang harus didahulukan, artinya ia memiliki skala
prioritas.
Ia juga suka
berangan-angan. Terbukti dari surah ketiga pada juz 27, yaitu An Najm (53),
artinya bintang. Namun jika dipadu dengan ketajaman instink bisnisnya, bukan
tidak mungkin akan berbalik menjadi sesuatu yang positif. Sebab, proyeksi dalam
bisnis sangat diperlukan. Boleh dikatakan, ia sangat berbakat dalam hal forcast
(memprediksi sebuah usaha).
Sebagai manusia biasa, ia
juga mempunyai sisi spiritual dalam dirinya. Hal ini bisa diketahui dengan mensubtitusikan
ayat surah An Najm yang berjumlah 62 ayat menjadi urutan surah Al Quran, yaitu
surah Al Jumu’ah. ia juga menyukai bahkan gandrung pada hal yang bersifat
sekunder (tidak pokok) dan tersier (pelengkap, mewah).
Orang yang berjuz 27
tergolong sensitif dan agak tertutup. Hal ini bisa diketahui dari surah
keempat, yaitu surah Al Qamar (54), bulan. Bulan adalah simbol kelembutan dan
romantisitas sehingga ia juga memiliki sifat ini.
Sisi lain, bulan hanya
memantulkan sinar yang datangnya dari matahari. Jadi, orang juz 27 sangat
memerlukan bantuan dari pihak lain untuk mewujudkan ketnginannya. Bila sifat
ini yang dominan, ia akan menjadi seseorang yang suka menggantungkan orang
lain. Padahal, secara mendasar orang juz 27 bisa menjadi seorang yang mandiri.
Surah Al Qamar dimulai
dari ayat 1 sampai ayat 55, total 55 yang merujuk pada surah Ar Rahmaan yang
ada pada 27 sendiri. Sebuah indikasi kuat, orang yang membawa karakter juz 27
memiliki sifat penyayang yang berlebih dibanding juz lainnya. ia paling mudah
tersentuh hatinya dan paling tidak bisa memendam perasaannya. Terlebih jika
orang merengek-rengek mengharap belas kasihannya, bisa dipastikan ia akan mudah
luluh.
Sifat penyayangnya ini
tak jarang membuka peluang orang lain yang mengerti tentang dirinya untuk
memanfaatkannya. Sehingga seringkali ia ditipu dan mudah sekali dimanfaatkan
orang lain.
Surah kelima, surah Ar
Rahman diawali dari ayat 1 sampai 78. Jadi total ayatnya 78. Surah ke 78 yaitu
An Naba’, berita besar. Orang yang berjuz 27 suka mendramatisir sesuatu.
Masalah kecil bisa menjadi masalah besar, begitu pula sebaliknya. Sifat ini
akan menjadi positif jika diarahkan pada hal yang positif pula, misalnya dalam
bidang marketing atau memasarkan produk.
Seperti sudah dijelaskan
sebelumnya, orang yang membawa karakter juz 27 jika merasa tidak puas pada
sebuah peraturan, ia bisa mengacak-acak peraturan tersebut yang melakukan
sesuatu yang bersifat revolutif. Keberadaan surah Al Waaqi’ah (56) yang
menempati urutan surah ke enam pada juz 27 semakin memperkuat karakter
tersebut.
Sekalipun secara verbal,
surah Al Waqiah bermakna peristiwa yang pasti terjadi (kiamat), namun
terminologi menyatakan bahwa kiamat merupakan kegiatan penghancuran terhadap
apapun yang ada dimuka bumi ini. Sehingga tak jarang, ia memandang remeh semua
hal, “Ah, gampaang”, bisa jadi merupakan kata yang sering keluar dari mulutnya.
Surah Al-Waqiah dimulai
dari ayat 1 sampai 96, total 96. Surah ke 96 Al-Alaq, artinya segumpal darah.
Sekilas memang sulit ditemukan kaitan penjelasan yang berhubungan dengan
karakter. Tetapi jika kita lebih dalam memahami Al Alaq, maka akan kita temukan
jawabannya. Surah Al-Alaq seringkali disebut juga surah iqra’, bacalah. Hal ini
juga merupakan indikasi bahwa orang yang berjuz 27 selalu memakai pendekatan baca
atau logika dalam memahami sesuatu. Sehingga, ia susah sekali menerima
penjelasan yang bersifat unlogical atau supranatural.
Orang yang berjuz 27
tergolong orang yang kukuh mempertahankan pendapatnya. Tapi, jika dijelaskan
dengan cara yang tepat dan baik tanpa meninggalkan logika, maka ia akan bisa
menerima pendapat orang lain, layaknya besi yang hanya bisa luluh oleh api.
Karakter ini merupakan cerminan dari surah terakhir yang ada pada juz 27, yaitu
surah Al Hadid (57), besi.
Ia akan bersikap pasif dan
cenderung tidak agresif jika dihadapkan pada sesuatu yang tidak menarik
minatnya. Karakter ini bisa diketahui dari ayat Al Hadid. Dari ayat 1 sampai
29, total 29. Surah ke 29, Al Ankabuut artinya laba-laba. Selain itu, ia juga
pandai membuat jaringan bisnis yang setiap saat dalam memberikan benefit
positif untuk dirinya.
Berdasarkan Tanda ‘Ain
‘Ain 1 Angkanya adelah 1
(otak), 23 (manusia), 2 (mata). Bari kombinasi ketiga angka ini dapat dipahami
bahwa orang juz 23 gemar melakukan pengamatan dan memiliki pemikiran yang
sederhana.
‘Ain 3 Angkanya adalah 3
(THT), 21 (pemikiran ulang), 1 (otak). Disinilah seorang juz 27 sangat
hati-hati dalam berbicara. Dia benar-benar memikirkan apa yang akan
dibicarakan. Pertimbangan rasa kemanusiaan (sifat tidak tegaan) bisa jadi
merupakan penghalang untuk bisa cepat memutuskan sesuatu. Hal ini bisa
diketahui dari korelasi ‘ain 3 dengan ‘ain 23 yang berarti manusia.
‘Ain 4 Angkanya adalah 4
(kerangka), 21 (pemikiran ulang), 2 (mata). Tiga angka tersebut merupakan
penegasan dari karakter yang sudah dijelaskan mengingat angka 21 terulang 31
pada ‘ain 1, 3, dan 4. Kaitan sebuah masalah dengan masalah yang lain bisa jadi
merupakan bahan pertimbangan yang pelik dan sering dihadapi oleh orang yang
berjuz 27, sebab ‘ain 4 mempunyai munasabah dengan ‘ain 24, Kaitan.
Berdasarkan Halaman
·
Taktis.
Taktis, bisa dipahami dengan menjumlahkan ayat yang
terdapat pada halaman 1 sampai 6. Total ayat pada 6 halaman tersebut berjumlah
38. Kalau kita konversikan angka 38 dalam urutan surah Al Quran maka kita akan
mendapatkan surah Shaad.
Ada dua surah Al Quran yang memiliki judul berupa huruf
hijaiyyah, yaitu Qaaf dan Shaad. Dalam struktur ‘ain, Shaad adalah huruf ke-14,
dimaknai sebagai langkah awal atau rencana. Hubungannya dengan karakter, orang
yang berjuz 27 secara naluriah selalu terbayang dengan rencana-rencana yang
akan dilakukannya dan ia juga menikmatinya.
Disisi lain, ia tergolong orang yang jika dituntut untuk
melakukan sesuatu sudah harus jelas dan terencana dengan baik. Oleh karena itu,
menghadapinya harus jelas apa yang hendak kita bicarakan dan sebaiknya sudah
berjalan dan terencana.
Negatif/positif, didapatkan dari jumlah ayat yang terdapat
dari halaman 7 sampai 13, yaitu 112 ayat yang merujuk pada surah Al-lkhlas,
berarti pasrah, ikhlas. Orang yang membawa karakter juz 27 boleh dikatakan
tidak perhitungan dalam berbuat baik sampai-sampai terkadang melampaui batas.
Bila hal ini yang dominan, ia sering kali menjadi pasif dan mau menerima apa
adanya. Namun, dalam hal berbisnis ia sangat perhitungan sekali. Bisa jadi,
ia-lah yang bisa memisahkan antara bisnis dan berbuat baik.
- · Jalan Keluar.
Jalan keluar merupakan gambaran bagaimana orang yang
berjuz 27 menyelesaikan masalahnya. Caranya, dengan menjumlahkan ayat yang
terdapat pada halaman 14 sampai 15. Jumlahnya 18 ayat. Surah ke- 18 Al Kahfi,
artinya gua. Orang yang berjuz 27 boleh dikatakan kuat memegang kata-kata.
Negatifnya, sering kali ia berprasangka buruk terhadap seseorang. Bahkan tak
jarang ia menutup diri atas masalah atau ketidak mampuan yang dimilikinya.
Pantang baginya menarik kembali katakata yang pernah diucapkannya. Ada baik
buruknya memang. Jika apa yang dipeganginya baik maka tidak masalah, namun cap
keras kepala menancap pada dirinya jika apa yang dipeganginya tidak baik atau
buruk bahkan bisa membahayakan orang disekelilingnya. Dengan kata lain, apa
yang menjadi kemauannya harus terpenuhi.
- · Dasar
Dasar, adalah jumlah ayat yang terdapat pada halaman
terakhir juz 27, yaitu 9 ayat. Surah ke 9 At Taubah, artinya pengampunan. Orang
yang membawa karakter juz 27 mudah sakit hati tapi cepat pula memaafkan.
Sehingga sekalipun orang telah berkali-kali membuat kesalahan padanya, ia akan
memafkan juga. Jangan heran jika karena sifatnya ini ia sering tertipu pada
masalah yang sama dan bahkan oleh orang yang sama juga. Tapi bila kesalahan
tersebut sudah mencapai puncaknya, sampai kapan pun ia tidak akan memaafkan.
- · Kelemahan Fisik
Kelemahan fisik orang yang membawa karakter juz 27
terletak pada bagian mata dan paru-paru atau system respirasi (pernafasan).
Selain itu, organ lain yang juga rentan terkena gangguan kesehatan adalah hati
atau pankreas dan tangan serta jari-jari sebelah kanan. Termasuk pula organ
reproduksi atau alat kelamin.
Kekurangan:
Suka meremehkan orang dan masalah yang dihadapinya,
terlihat angkuh dan sombong, tak mudah memaafkan, pandai memanfaatkan orang
lain untuk kepentingan pribadinya.
Kelebihan:
Tekun dan teliti, ulet, mandiri, intuisi bisnis tajam,
penyayang, tidak mudah putus asa dan pantang menyerah.
0 comments:
Post a Comment